Jumat, 24 Januari 2014

Curhatan Sampah



Namaku adalah sampah,
aku terbuang dijalan oleh jahil nya tangan manusia.
Aku sedih,
tidak ada yang perduli dengan diriku.

aku memanglah bau.
tapi aku tidak ingin ditengah jalan seperti ini.
angkatlah aku, bawalah aku ketempat yang pantas buatku.


jangan salahkan aku,
jika kota ini banjir.
jangan salahkan aku,
jika kota ini menjadi bau.


sekali lagi,
Namaku adalah sampah.
aku bau dan aku kotor.
aku berteman dengan kuman. dan aku menjadi rumah untuk kuman.
dan sekali lagi ku katakan "jangan salahkan kami, jika kami membuat kota ini menjadi banjir"


aku hanya ingin aku dibuang pada tempatku,
aku ingin bertemu dengan teman-temanku di tempat pembuangan.

aku inginkan itu.

Sabtu, 04 Januari 2014

LEAVE NO TRACE

LEAVE NO TRACE


Foto: Dok Trashbag Community
         
          Foto (atas) di ambil tanggal 11-12-2012 Shelter di Lembah Surya Kencana – Gn. Gede Jawa Barat, Shelter ini sebenarnya ditujukan untuk ruang  beristirahat/berkumpul dengan para pendaki lain, yang kini beralih fungsi menjadi Tempat Pembuangan Sampah Pendakian.

Kurangnya wawasan konservatif yang dihadapi para pendaki Gunung Hutan khususnya di Tanah Air kita ini, telah menjadi Bom Waktu untuk masa depan kelestarian Lingkungan yang seharusnya hijau, bersih dan sehat. Dengan hadirnya Trashbag Community ini walaupun di usia yang masih muda, Trashbag Community terus mengingatkan untuk Membawa Sampah Pendakian turun kembali, tidak meninggalkan sampahnya di kawasan Hutan Gunung yang menjadi salah satu “Simpanan Kekayaan”, karena kawasan Gunung Hutan telah banyak memberikan manfaat bagi masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan tersebut maupun masyarakat luar, juga sebagai habitatnya Flora dan juga Fauna dengan keanekaragaman-nya.

Sungguhlah dramatis jika suatu lingkungan hutan gunung yang seharusnya bersih terjaga dan sehat berubah menjadi TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH PENDAKI yang Notabene nya Sebagai Pecinta Alam, “Lalu apakah ini kesalahan dari Pecinta Alam ?” Tentu tidak, ini adalah kesalahan individu-individu yang malas untuk membawa turun sampahnya kembali dari aktifitas pendakian, para pendaki yang minim pengetahuan tentang bahaya nya dampak yang di sebabkan oleh sampah yang ditelantarkan, yang tidak di kelola dengan baik. Ya.. Anda tentu memiliki jawaban anda sendiri kenapa banyak sampah yang ditelantarkan ?.



Kumpulan sampah yang terlantar di Lembah Surya Kencana G. Gede, kami angkut turun.


Dewasa ini seharusnya Penggiat pendakian Hutan Gunung menemukan kesadaran akan pentingnya kelestarian dan ketertiban serta keramahan terhadap suatu lingkungan, justru mempercepat kerusakan lingkungan, kemajuan zaman yang tidak di ikuti dengan kedewasaan pola pikir berwawasan luas, menjadikan Kumpulan sampah-sampah plastik setinggi 50cm pun kerap dijumpai, juga sampah bungkus-bungkus permen, bungkus biscuit/wafer, hingga botol minum plastik sekali pakai sering pula kita lihat di jalur pendakian dan sampai ke sudut-sudut jalur pendakian Gunung.

Khayal memang jika berbicara tentang Sampah tanpa adanya kesadaran untuk saling mengingatkan Jangan Menelantarkan Sampah Sembarangan di Gunung (Leave No Trace), dan tanggung jawab yang terliput dalam aksi nyata dari setiap individu maupun kelompok untuk menggalakan Aksi Bersih Sampah Gunung. Walaupun pada praktek bersih-bersih sampah gunung tidak efektif, namun masih tetap mengandung nilai positif yang berdampak langsung untuk Lingkungan itu sendiri.

Karena, bila terjadi penurunan kualitas terhadap lingkungan Hutan Gunung Indonesia yang disebabkan oleh Sampah Anorganik maka itu adalah 100% (seratus persen) tanggung jawab individu-individu yang melakukan kegiatan alam bebas atau pendakian karena menelantarkan sampah nya. [dhika]